HIDUP
DIPIMPIN ROH KUDUS - 2
NATS : Yohanes 14:15-17
Aku akan
minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,
supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat
menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu
mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
(Yohanes
14:16-17).
Ada Janji yang disampaikan
Yesus kepada murid-murid-Nya dimana Dia akan meminta kepada Bapa untuk memberi
sang Penolong yaitu Roh Kudus kepada mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Dia
dan menaati Firman-Nya (Yoh 14:15)
Yesus menyebut Roh Kudus sebagai "Penolong". Kata
ini adalah terjemahan dari kata Yunani _parakletos_, yang secara harfiah
berarti, "seseorang yang dipanggil untuk mendampingi agar menolong."
Kata ini kaya artinya: Penasihat, Penguat, Penghibur, Penolong, Pembela,
Juruselamat, Sekutu, dan Sahabat.
Istilah parakletos ini juga dipakai untuk Tuhan Yesus dalam
1Yoh
2:1. Oleh karena itu Yesus merupakan penolong dan jurusyafaat kita di sorga
(bd. Ibr
7:25), sedangkan Roh Kudus merupakan penolong dan jurusyafaat yang tinggal
di dalam kita di bumi ini (Rom
8:26).
KATA KUNCI : Bagaimana caranya kita mengharapkan Roh Kudus untuk
memimpin hidup kita?
YANG
PERTAMA : Hidup dalam Kekudusan.
Sesuai dengan namanya, “Roh
Kudus”, menunjukkan bahwa peranan utamaNya dalam memimpin kita adalah
membimbing kita untuk tetap kudus dan taat kepada Allah. Sehingga segala
sesuatu yang terkait dengan Kekudusan dan penggenapan kehendak Tuhan di bumi
ada dalam pimpinan Roh Kudus. Ia akan membimbing kita untuk menaati semua
perintah Kristus yang menyangkut pelayanan di mana Allah telah memanggil kita
untuk melakukannya. Jadi bila kita ingin dipimpin oleh Roh dalam pelayanan
khusus, kita harus dipimpin oleh Roh dalam kesucian dan kekudusan.
Banyak pelayan
Tuhan ingin Roh Kudus untuk memimpin mereka kepada segala perbuatan dan mujizat
dalam pelayanan yang luar biasa, tetapi tak mau peduli kepada aspek-aspek tentang
Kekudusan. Itu kesalahan besar!!!. Bagaimana Yesus memimpin murid-muridNya?
Yaitu dengan memberikan perintah untuk Hidup dalam Kekudusan. Dan Ia membimbing kita dengan Roh Kudus yang
berdiam di dalam kita. Jadi jika ingin dipimpin oleh Roh, kita harus
pertama-tama mengikuti pimpinanNya untuk Hidup dalam kekudusan.
YANG KEDUA
: Hidup dalam Kebenaran.
Roh Kudus juga disebut
"Roh Kebenaran" (Yoh 15:26), karena Dia adalah Roh Yesus, yang adalah
kebenaran itu. Dengan demikian Dia bersaksi tentang kebenaran itu (Yoh 18:37),
menerangkan tentang kebenaran, menyingkapkan hal-hal yang tidak benar (Yoh 16:8),
dan menuntun orang percaya ke dalam seluruh kebenaran.
Roh Kudus tidak
akan menjadi Penolong orang-orang yang acuh tak acuh terhadap iman atau hanya
setengah-setengah dalam komitmen kepada kebenaran. Roh Kudus hanya mendatangi
mereka yang menyembah Tuhan dalam "roh dan kebenaran" (Yoh 4:24).
Pekerjaan Roh Kudus yang menginsafkan bukan saja
ditujukan kepada orang yang belum selamat (ayat Yoh 16:7-8), tetapi juga
bekerja dalam orang percaya dan gereja untuk mengajar, membetulkan kesalahan
dan menuntun mereka kepada kebenaran (Wahy 3:19).
Roh Kudus akan
meyakinkan orang percaya tentang dosa, kebenaran Kristus serta penghukuman
kejahatan supaya Roh Kudus bekerja di dalam orang percaya untuk menghasilkan
kehidupan Kristus yang kudus di dalam kehidupan mereka.
Apabila orang percaya yang dipenuhi
Roh Kudus menolak pimpinan dan karya penginsafan-Nya dan jikalau mereka tidak
"oleh Roh ... mematikan perbuatan-perbuatan tubuh" (Rom 8:13), maka
mereka akan dijatuhi hukuman. Hanya mereka yang menerima kebenaran dan
"dipimpin Roh Allah" adalah "anak-anak Allah" (Rom 8:14)
dan dengan demikian sanggup hidup terus dalam pimpinan dan kepenuhan Roh
PENUTUP
Roh Kudus menyatakan kepada orang percaya hal-hal
yang diterima-Nya dari Kristus. Dia menjadikan nyata di dalam kehidupan
kita, Melalui Roh Kudus Yesus datang
kembali kepada kita untuk menyatakan kasih-Nya, kasih karunia, dan persekutuan
pribadi (bd. Yoh 14:16-23). Roh Kudus bekerja di dalam kita untuk melakukan apa
yang perlu untuk membangkitkan dan memperdalam kesadaran akan kehadiran Yesus
dalam kehidupan kita sambil menarik hati kita kepada Dia dengan iman, kasih,
ketaatan, persekutuan, penyembahan, dan pujian
