Sally mendengar ayahnya berkata, hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya sekarang. Sally masuk kamarnya dan mengambil celengan yang disimpannya, menjatuhkannya ke lantai dan menghitungnya dengan hati-hati. 3 kali dihitungnya hingga benar-benar yakin tidak salah hitung. Dia memasukkan uang koin tersebut kedalam saku sweaternya dan menyelinap meninggalkan rumahnya untuk menuju ke sebuah toko obat. Dengan penuh kesabaran, ditunggunya si apoteker yang tengah sibuk berbicara dengan seorang pria. Si apoteker tidak melihatnya karena dia begitu kecil.
Hal itu membuat sally bosan dan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai untuk membuat kebisingan. Si apoteker melongokkan kepalanya tapi juga tidak melihat si Selly kecil. Akhirnya dia keluar dan menemui Sally. "Apa yang kau mau?" tanya si apoteker dengan keras. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya," Sally menjawab dengan nada yang sama "Baik, saya ingin berbicara tentang kakak saya," Sally menjawab dengan nada yang sama "Dia sakit, dan saya ingin membeli sebuah mujizat." "Maaf, apa yang kamu katakan?," kata si apoteker. "Ayah saya berkata hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya, nah sekarang berapa harga mujizat itu?" "Kami tidak menjual mujizat disini, anak kecil. saya tidak dapat menolongmu." "Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya jadi katakan saja berapa harganya" kata sally dengan lantang.
Dia mengambil uang itu dan tangan yang satunya membimbing tangan anak kecil itu sambil berkata : "Bawa aku ketempat kamu tinggal, aku ingin bertemu dengan kakak dan orangtuamu". Pria berpakaian rapi itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang spesialis bedah. Dia membantu penyembuhan kakak Sally, si Georgi itu. Operasi berjalan sempurna tanpa bayaran dan tidak berlangsung lama sampai akhirnya Georgi kecil pulang kerumah dan sembuh. Ayah dan ibunya sangat bahagia untuk peristiwa ini.
"Operasi itu .... sebuah keajaiban.... saya tidak bisa membayangkan berapa banyak biaya yang dikeluarkan dan kita tidak membayarnya sedikitpun...." kata sang ibu. Sally tersenyum sendiri ..... Dia tahu persis berapa harga mujizat untuk kesembuhan kakaknya ..... 1 dolar 11 sen dan tentu saja ditambah dengan IMAN, dan KASIH dari si Sally kecil.
Seperti firman Tuhan, iman sebesar biji sesawipun akan diperhitungkan. Juga seperti kisah 5 roti dan 2 ikan yang mencukupi 5000 orang, mujizat mulai terjadi ketika ada seseorang (anak kecil juga) membayar harganya dengan apa yang dimilki.
Jangan berangan-angan untuk memberi kepada Tuhan, nanti kalau kamu sudah kaya, sudah berhasil, belajarlah memberi dengan apa yang kau miliki saat ini. Kalau saat ini engkau tidak memberi, nantipun engkau tidak akan memberi juga. Salah satu tindakan iman adalah memberi. Berilah dengan apa yang ada padamu, karena dorongan kasih, bukan dorongan untuk diberkati. Memberi supaya diberkati, itu judi, itu egois, itu cinta uang!