JKI
BLESSING FAMILY
BANJARMASIN
NAMA GEREJA
“JKI Blessing Family”. Nama Blessing Family diambil
berdasarkan injil Yohanes 2: 1-11 “Perkawinan di Kana” dimana ketika
manusia pertama jatuh dalam dosa dan diusir dari taman Eden, yang pertama
digoncang adalah rumah tangga Adam dan Hawa. Begitu juga ketika Yesus datang ke
dunia, sebelum Dia melakukan pelayanan-Nya untuk menyelamatkan manusia. Yang
pertama kali dipulihkan adalah “Rumah Tangga”. Itulah kunci berkat yang
sesungguhnya yaitu diawali dengan pemulihan rumah tangga (Blessing Family)
ketika keluarga diberkati, maka gerejapun juga akan diberkati, dan ketika
gereja diberkati, kotapun akan diberkati, dan ketika kota diberkati maka
Indonesiapun akan mengalami berkat-berkat-Nya. Jadi kunci berkat adalah ketika rumah
tangga diberkati.
Gereja JKI Blessing Family yang dimulai sejak 19 April 2009 mempunyai
visi dan misi sebagai beriktu:
Visi
: Menjadi gereja yang berkenan di hati Tuhan, penuh dengan rendah hati,
mengajar untuk menjadi muridNya yang setia, taat dan tunduk kepada otoritas.
Misi: Memberitakan kebenaran Injil
Nya, Menjangkau untuk mengenalkan dan menerima Tuhan Yesus Kristus, serta
Membawa jiwa untuk menyembah dan memuliakan Tuhan, Melengkapi pelayan
Tuhan dengan kasih dan kerendahan hati.
Eksternal: Menjadi jemaat yang
missioner dengan mengasihi jiwa-jiwa yang terhilang dengan menempatkan Amanat
Agung (Mat.28:19-20) secara holistik, yaitu melayani kebutuhan manusia secara
menyeluruh dengan kuasa Allah
AWAL PANGGILAN
Kristianto Agus Saptono awalnya memiliki latar
belakang seorang pengusaha, namun saat mendapatkan suara TUHAN, ia memutuskan
menjadi seorang Hamba TUHAN. "Tinggalkan usahamu dan bangun
rumah-Ku, Aku akan membawa umat-Ku datang menyembah-Ku“. Suara itu
tiba-tiba terdengar, jelas bukan satu hal yang mudah untuk menanggapinya.
Selama tiga tahun panggilan itu terdengar jelas sebanyak tiga kali, ketika hal
itu terjadi, terus terang dia menolaknya. "Jangankan menjadi pendeta,
membayangkannyapun rasanya saya tidak berani," ungkapnya.
Namun, Kristanto akhirnya menyadari, ketika dia
menolak panggilan tersebut, ada harga yang harus dibayar. Pada kali pertama
panggilan itu datang dan ditolaknya, selama tiga hari, tiba-tiba sekujur
tubuhnya mengeluarkan bintik-bintik merah yang sangat gatal. "Badan
saya tiba-tiba terasa lemas tidak bertenaga, ketika diperiksa, ternyata
kadar gula darah saya sangat tinggi dan hampir mencapai 400," ungkapnya.
Namun, dalam kejadian itu dia mulai menyerahkan diri kepada Tuhan, sehingga disembuhkan."Tapi
ketika sembuh, kembali saya berulah yaitu menolak panggilan Tuhan,"
jelasnya. Pada tahun ke dua, panggilan itu datang lagi, namun, Kristanto
mengeraskan hati dan menolak, hasilnya, ada harga yang perlu dibayar, yakni
kolestrol dan trigleserid melambung tinggi mencapai lebih dari 400.
"Karena kejadian itu, saya bertobat, tapi sekali lagi ketika Tuhan mulai
sembuhkan saya, dengan entengnya kembali saya menolak lagi panggilan-Nya,"
ucapnya.
Akhirnya, pada tahun ke tiga Panggilan itu datang,
Kristianto mulai takut. "Saya pernah berpikir, Jika saya menolak lagi,
saya sudah beradai di ruang ICU, itu jawabannya," katanya. Karena itu, dia
mulai meresponi suara-Nya dan mulai meninggalkan usaha karir dan jabatan yang
sudah digelutinya, yaitu posisi direktur operasional disebuah perusahaan
yang bergerak dibidang Oli. "Jabatan itu menurut saya cukup tinggi
karena sebagai distributor tunggal untuk wilayah Kalimantan selatan dan Tengah.
Walaupun dengan sangat berat, sayapun mulai tinggalkan usaha saya, dan mulai
meresponi panggilan-Nya," kata Kristianto.
Tuhan itu Unik, ketika mengambil sikap menerima
panggilan-Nya dan mulai memfokuskan diri hanya pada pelayanan, ternyata bukan
kelimpahan dan kekayaan yang didapatkan, tapi justru tantangan mulai dihadapi
oleh Keluarga Kristianto. "Seluruh harta benda yang dimiliki, habis
ludes, bahkan, listrik, ledeng, instalasi telepon dibongkar petugas karena
sudah tiga bulan tunggakan. Belum lagi sumbangan pembinaan pendidikan (SPP)
anak saya waktu itu masih di Taman Kanak-kanak tidak mampu
dibayar," katanya.
Pertolongan-Nya tidak pernah terlambat, saat para
petugas Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Daerah Air Minum datang
menagih, Tuhan menunjukkan kuasa-Nya, melalui Jemaat Tuhan yang hatinya
digerakkan, memberikan sebuah Amplop dan berkata “ini ada titipan surat dari
Tuhan buat bapak.” "Luar biasa, ketika kami buka ternyata, isinya sejumlah
uang yang lebih dari cukup untuk menyelesaikan seluruh permasalahan keuangan
keluarga, bahkan masih bisa kami sisihkan agar ditabung," jelasnya. Sejak
saat itu, kehidupan Kristianto beserta keluarganya, tidak pernah mengalami
kesulitan keuangan sampai sekarang. "Hal itu sangat meneguhkan hati saya
untuk berani mengambil segala resiko bersama Tuhan membangun Gereja-Nya
di Banjarmasin," jelasnya.
Tidak lama setelah Kristianto dan istri berkomitmen
terhadap panggilan-Nya, pada 22 Februari 2009 bertepatan Hari Ulang Tahun sang
Istri tercinta, Betty Kristianto, muncul lagi kejadian yang dirasa sangat
berat. "Kami menghadapi Fitnahan dan cercaan dari orang yang sudah
saya anggap seperti keluarga sendiri,
kami dipermalukan di depan banyak orang, bahkan istri saya sampai syok,"
ujarnya. Namun, Kristianto mendapatkan Firman-Nya yang didengar jelas : “ Aku
yang akan berperang untuk kamu dan kamu hanya tinggal diam saja.” "Hal itulah yang menguatkan saya,
sehingga kami hanya berdiam diri tanpa melakukan pembelaan. Karena bagi saya
kebenaran tidak perlu dibela, karena kebenaran akan membela dirinya sendiri,"
jelasnya.
Pada 14 April 2009, Kristianto kembali mendengar
Perkataan Tuhan : “Bangun Rumah-Ku dan Aku akan membawa umat-Ku datang
menyembah-Ku”. "Tanpa pikir panjang (walaupun fitnah begitu
santernya terhadap saya dan keluarga dan juga keadaan ekonomi yang pas-pas’an)
saya pun mulai bertindak dengan didukung oleh istri, dan saya mulai berdoa
untuk minta Tuhan kirimkan orang-orang yang siap membantu mendirikan
gereja, dan saat itu Tuhan kirim 12 orang yang siap mendukung,"
ungkapnya.
Lima hari kemudian, tepatnya pada Minggu, 19 April
2009, didasari dengan iman, ibadah perdana dilakukan di sebuah bangunan
yang sebelumnya merupakan Restoran berkapasitas 200 orang. "Ibadah
dimulai, hanya dihadiri oleh 12 orang sudah termasuk para pelayan Tuhannya.
Tapi seiring dengan berjalannya waktu, ketika kita meninggikan Tuhan dengan
segenap hati, maka Dia akan menarik banyak jiwa untuk datang menyembah-Dia,
sehingga perlahan tapi pasti, jemaat
mulai Tuhan tambahkan, sampai mencapai 30 – 40 orang," ungkapnya. Jumlah
itu bertahan hingga selama sekitar satu tahun.
Awal terjadinya Pertumbuhan
Sebagai Hamba Tuhan, “Saya mengetahui bahwa tidak
boleh menyimpan kepahitan dan dendam. Itulah yang menghambat pertumbuhan dalam
gereja-Nya selama ini. Ketika Tuhan mulai jamah hati ini, sayapun berusaha
untuk mengampuni mereka, berusaha menyangkal diri dan berkata pada diri sendiri
agar melupakan kepahitan yang pernah saya rasakan karena perbuatan orang-orang
yang telah memfitnah keluarga saya," katanya. Melalui pengampunan dan
tetap mengasihi orang yang telah mencerca hingga terasa menyakitkan. Kristianto
tetap berdiam diri dan tidak berusaha melakukan pembelaan. "Meski
sebenarnya saya bisa membela diri, karena saya tahu pembalasan adalah hak
Tuhan, bukan bagian saya. Seperti ada tertulis dalam kitab Ulangan
32:35 ; Yesaya 35:4 dan Roma 12:19.
Ulangan 32:35 “Hak-Kulah dendam dan pembalasan, pada
waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan
segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka.”
Yesaya 35:4 Katakanlah kepada orang-orang yang
tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan
datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang
menyelamatkan kamu!"
Roma 12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih,
janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka
Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan
menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Tetapi di mata Tuhan, semua yang dilakukan agar
bisa mengampuni ternyata belum cukup. Tuhan meminta lebih dari itu, yaitu
pengampunan yang didasarkan pada ketulusan. "Saat pengampunan yang tulus
dilepaskan, saya merasakan beban yang selama ini menghimpit, terasa mencair,
sehingga ada kelegaan yang luar biasa. Saya menangis, yah ….. saya menangis ……
dan saat itu saya merasakan ada tangan yang membelai kepala saya, begitu
menyejukkan," ungkapnya. Kasih Tuhan yang terasa menenangkan hati, membuat
Kristianto terdiam dan menikmati Hadirat-Nya. "Saya tahu itu tangan
Yesus. Tak ada kata yang bisa diucapkan, hanya tangisan, hanya belaian
lembut yang saya rasakan. Perubahan dasyat yang terjadi dalam kehidupan dan
pelayanan saya, semua itu berawal dari PENGAMPUNAN YANG TULUS.
PERCEPATAN TERJADI
Sejak Pengampunan tersebut dilepaskan, hubungan yang
Indah dengan Tuhan semakin terjalin. Berkat Tuhan mulai dirasakan, Tuhan
kirimkan jiwa-jiwa baru, sehingga oleh anugerah-Nya, Sejak April 2011 ibadah sudah diadakan dua kali (pagi
pukul 09.00 Wita dan Sore pukul 16.00 Wita) dan tiap pekan, karena senantiasa
Tuhan tambahkan jiwa baru. "Puji Tuhan, ruangan berkapasitas 200 orang
yang disediakan, setiap ibadah Pagi sudah mulai penuh, dan ibadah sore sudah
lebih dari separuh kursi terisi dengan jemaat, yang rindu merasakan kasih
setia-Nya," jelasnya.
Tidak hanya itu, Alat musik dan Sound Sistem
bernilai total lebih dari Rp 100 juta, tanpa ada proposal, janji
iman atau cara-cara penggalangan dana lainnya. Semuanya dilengkapi karena
berkat dan Kasih Setia TUHAN. "Luar biasanya, Tuhan pun kirimkan para pemain-pemain
Musik nya yang cinta Tuhan," jelasnya.
MENJADI GEREJA TUNTUNAN
Pada akhir 2010, Tuhan membawa Kristianto
bersama jemaat Tuhan, semakin dekat dan semakin peka mendengar suara Tuhan.
Selanjutnya, memasuki tahun 2011, berdasarkan perintah Tuhan, dilakukan
perombakan total atas management dan kegiatan Gereja. "Sejak JKI Blessing
Family berdiri 19 April 2009, setiap kali akan mengadakan kegiatan, senantiasa
diawali dengan rapat atau pertemuan-pertemuan sejenis. Tetapi sejak awal tahun
2011, kegiatan apapun yang akan kita lakukan bukan berdasarkan apa yang menjadi
kebiasaan yang dilakukan gereja-gereja pada umumnya, kita memulai dengan
terserah apa maunya Tuhan, begitu Tuhan katakan kerjakan, maka langsung kita
kerjakan," jelasnya. Karena itu, JKI Blessing Family memiliki Visi sebagai
Gereja
Tuntunan.
Pada awal berdiri JKI Blessing Family, terdapat
begitu banyak program kerja dan jadwal pelayanan Gereja yang padat – Hari
Minggu Ibadah Raya, Senin Visitasi, Selasa Menara Doa, Rabu SOW (Shcoll of
Worship) Kamis Doa Malam, Jumat PAS (Pendalaman Alkitab) dan Sabtu Doa Puasa.
Namun, dalam kesibukan dan padatnya jadwal pelayanan itu, pada awal tahun 2010,
Tuhan menegur kristianto “Sudahkah engkau menyukakan hati-Ku, dengan apa yang
telah engkau lakukan untuk-Ku”. "Terus terang saya bingung dengan apa yang
Tuhan katakan. “Bukankah saya sudah lakukan apa yang harus saya lakukan” jawab
Kris.
“itu menurutmu” kata Tuhan, “Tengoklah, apa yang sudah engkau lakukan
selama ini!, apakah menurutmu Aku sudah engkau puaskan? Ataukah itu semua hanya
sebatas memuaskan hasratmu?!”
Mendengar hal itu, dia tertegun dan menangis ….
Merasa malu kepada Tuhan. "Saya sadar selama ini kesibukan dan
padatnya jadwal pelayanan JKI Blessing Family hanya sebatas rutinitas, dan
seperti apa yang biasa gereja-gereja lakukan, dan menurut saya itu tidak salah.
Akan tetapi ketika Tuhan tegor saya, saya sadar dan saya harus berani
berubah mengikuti tuntunan Tuhan," jelasnya.
Kemudian, pada Awal 2011, setelah memutuskan berani
mengambil segala resikonya bersama Tuhan, kegiatan Gereja mulai diubah seperti
apa kata Tuhan, yaitu kegiatan hari senin Visitasi, selasa Menara Doa, Rabu SOW
dan Kamis Doa Malam, dilebur menjadi satu kegiatan yaitu Ibadah Dasyat (KKR
Oikumene) BORNEO REVIVAL CENTER (BRC). Sedangkan hari Senin, Selasa dan
Rabu saya gunakan untuk bergaul intim dengan Tuhan. "Sehingga banyak
pesan-pesan Tuhan yang saya dapat dan kemudian saya sampaikan dalam BRC, sejak
saat itulah, banyak terjadi kegerakan rohani, pemulihan keluarga, promosi,
multiplikasi dan banyak mujizat yang Tuhan kerjakan di tengah-tengah jemaatNya.
Dan tiap minggu Tuhan kirimkan jiwa-jiwa baru untuk memenuhi tempat dan
mengisi bangku-bangku yang kosong," ungkapnya. Hingga pada 24 April 2011,
JKI Blessing Family mulai membuka Ibadah kedua (sore hari).
MUJIZAT 5 ROTI DAN 2 IKAN
Banyak mujizat yang dialami oleh Jemaat JKI,
seperti terjadinya Mujizat Pemulihan dalam keluarga, Mujizat Kesembuhan,
Kelepasan dari Kuasa Kegelapan, Promosi sampai dengan Multiplikasi dan pemulihan
ekonomi & keuangan yang sangat fantastis. Salah satu mujizat unik yang
Tuhan lakukan tepatnya pada 22-23 Desember 2011 yang lalu, saat kegiaatan aksi
sosial Natal, Gereja membagikan Paket Sembako kepada orang- orang yang
memerlukan yaitu tiap paketnya berisi 2 liter beras, minyak goreng dan gula.
"Jemaat memiliki kerelaan hati untuk menabur, dari taburan tersebut,
terkumpullah 182 paket sembako. Menggunakan empat unit mobil, jemaat Tuhan
mulai bergerak membagikan paket sembako keliling kota, sasaran kami adalah
Pengemis, gelandangan, tukang becak, rumah-rumah miskin dan mereka yang memang
patut untuk menerimanya," jelasnya.
Hal yang luar biasa terjadi, setelah keliling kota
dan paket sudah banyak dibagikan, dari empat mobil,ada satu mobil, yang
masih melakukan pembagian paket sembako yang tersisa. 8 paket. Saat melanjutkan
perjalanan untuk mencari sasaran, kemudian dibagikan kepada 3 orang yang berada
di Pinggir Jalan, sisa paket dihitung. " Yang terjadi adalah, dari 8 paket
di kurangi 3 paket harusnya tersisa 5 paket, tapi uniknya, sisa paket dihitung
tetap ada 8 paket dan tidak berkurang sama sekali," jelasnya. Kejadian itu
pun berulang di mobil ke dua yaitu sisa sembilan paket. Namun ketika
dibagikan hingga tiga kali, jumlah sisa paket tetap sembilan. Kejadian itupun
terjadi di mobil ke tiga, sisa paket semula berjumlah delapan, namun
setelah dibagikan kepada seorang penjual balon dan waktu berbalik untuk
menghitungnya, luar biasa kami terkejut karena paket yang harusnya tinggal
tujuh, tapi ternyata jumlahnya bertambah menjadi 10 paket. "Beberapa kali
kita hitung ulang, jumlah tetap sepuluh. Itulah dasyatnya Tuhan kita Yesus
Kristus. 5 roti dan 2 ikan terjadi. Mujizat itu nyata.
Kesaksian diatas tersebut hanyalah sebagian kecil
yang dapat diceritakan mengingat begitu banyaknya kebaikan-kebaikan Tuhan atas
JKI Blessing Family. Diatas segala-galanya, hanya nama Tuhan Yesus yang
dipermuliakan," ungkapnya.
Gembala Sidang, Alamat Sekretariat,
Kegiatan
Pdt. Drs. Kristianto Agus Saptono
Istri : Pdm. Betty Yudiani Rahayu, A.Md
Anak : Theophilus Albert Christiant ( 10 th )
Alamat
Sekretariat :
Jl. Manggis Gg Apel no 22/Rt.12 Kel. Kebun Bunga –
Banjarmasin. Kalimantan Selatan.
No Telp. 0511.7332525 / 0511.7332626 / 085248070701
Tempat
Ibadah :
JKI Blessing Family
Ex. Restauran Frens, Jl. Jati no 145b (Samping RS Sari Mulia)
Banjarmasin
Jadwal
kegiatan :
Senin - Jumat :
Jam 16.00 - 17.00 Wita : "Ibadah Pondok Daud"
Selasa :
Jam 19.00 Wita - Selesai : KKR - BRC ( Borneo Revival Center )
Jum’at :
Jam 19.00 - 20.00 Wita : Pendalaman Alkitab Satelit (PAS)
Sabtu :
Jam 05.00 - 06.00 Wita : Doa Fajar & Pengurapan
Minggu :
Ibadah Raya 1 : Jam 09.00 Wita (Ibadah sekolah Minggu 1 : jam 09.00 wita)
Ibadah Raya 2 : Jam 17.00 Wita (Ibadah sekolah Minggu 2 : jam 17.00 wita)
PERJAMUAN KUDUS diadakan 1 bulan 2x :
Ibadah Raya 1 : Minggu Pertama setiap bulannya.
Ibadah Raya 2 : Minggu Ke Dua setiap bulannya.
Ditulis
oleh: George Edward & Yusup R.Y
Sumber:
Wawancara dengan Pdt: Kristianto Agus Saptono