" WELCOME TO JKI BLESSING FAMILY - BANJARMASIN "

DIPERCAYA MENERIMA JANJI TUHAN - (1)



BAHAN “ PENDALAMAN ALKITAB SATELIT ” – JKI BLESSING FAMILY -  tgl. 22 Maret 2013

DIPERCAYA MENERIMA JANJI TUHAN - (1)
NATS  : Yosua 23:1-16

Menerima janji Allah adalah hal yang sangat indah. Mendatangkan semangat, kekuatan dan harapan-harapan yang baru. Membuat kita ingin berpacu melawan waktu. Seakan ingin memutar hari untuk bisa cepat berganti agar dapat segera tiba pada penggenapan janji itu. Ada banyak orang yang tahu bahwa Allah yang berjanji adalah setia, tetapi tidak banyak yang mau bersabar dalam "ruang tunggu" Allah untuk menanti janji tersebut. Bahkan terkadang manusia merasa lebih pintar dari Allah, dan merasa lebih tahu jalan yang cepat dan tepat untuk bisa sampai pada janji tersebut.
Sementara kita lupa bahwa sebelum kita sampai pada janji itu, terlebih dahulu Allah mau mempersiapkan kita. Dan Allah akan memproses kita agar rencana-Nya bagi kita nantinya akan mendatangkan kemuliaan bagi nama-Nya. Olehnya setiap orang yang akan menerima janji Allah harus melalui sebuah proses yang juga telah disiapkan Allah. Proses itu bisa cepat… bisa lama… bahkan mungkin penuh dengan air mata…

KATA KUNCI :ADA 2 LANGKAH BAGAIMANA KITA MENANTIKAN PENGGENAPAN JANJI TUHAN.

LANGKAH YANG PERTAMA : PERCAYA TUHAN TIDAK PERNAH INGKAR JANJI
Percayalah kepada Tuhan, sang Pemberi janji. Sebuah janji tidak bermakna apa-apa jika sang pemberi janji bukanlah pribadi yang layak dipercaya.  Kalau ada orang yang bisa melihat janji-janji Allah digenapi dalam hidupnya mulai dari awal sampai akhir hidupnya dialah Yosua. Dia hidup sepenuhnya dalam janji-janji Allah. Dari janji itu diucapkan oleh Allah sendiri sampai Allah menggenapi janji-Nya, Yosua melihat dan mengalaminya. Tidak heran bila dia berkata kepada para pemimpin bangsa Israel, “…satupun dari segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya telah digenapi bagimu. Tidak ada satupun yang tidak dipenuhi.”
Luar biasa! Allah tidak pernah ingkar janji. Allah sangat konsekuen dengan apa yang diucapkan-Nya. Anda dan saya seharusnya tidak perlu meragukan janji-Nya tetapi justru menaruh semua harapan dan iman kita hanya kepada Dia saja. Mari kita belajar dari Yosua, sebab Dia sudah membuktikannya. Yosua tahu banyak tentang rahasia bagaimana hidup dalam janji-janji Allah itu.

LANGKAH YANG KEDUA : SABAR DALAM PENANTIAN JANJI ALLAH
Belajarlah untuk melihat penggenapan janji Tuhan lewat cara dan waktu-Nya. Dan memang menantikan waktu Tuhan bukan hal yang mudah, diperlukan ketekunan dan iman yang teguh, bahkan dalam penantian janji Tuhan ini sering kita dibuat ragu akan janji Tuhan.  Menanti berarti kita percaya dan setia terhadap apa yang sudah Tuhan siapkan dan tetapkan untuk kehidupan dan masa depan kita.
Dalam penantian, kita harus hati-hati dalam membuat pilihan dan mengambil tindakan, karena bila kita salah dalam membuat pilihan dan mengambil tindakan, maka justru akan membuat kita semakin jauh dari janji Tuhan.   Seperti bangsa Israel ketika mereka mengambil pilihan untuk bersungut-sungut dipadang gurun, justru mereka akhirnya harus berputar-putar lebih dulu selama 40 tahun sebelum masuk ke negeri yang dijanjikan Tuhan.
Menanti bukanlah hal yang mudah, tetapi sesungguhnya disaat itulah kapasitas iman kita sedang diperbesar oleh Tuhan.
Hal yang sering membuat kita tidak sabar menantikan janji Tuhan adalah karena kita ingin janji itu digenapi lewat cara dan waku kita, bukan lewat cara dan waktu-Nya. Maka belajarlah untuk memercayai janji-Nya dan percaya bahwa cara dan waktu-Nya selalu yang terbaik bagi kita. Dan dalam penantian akan penggenapan janji itu, latihlah diri untuk selalu taat akan firmanNya.

Selamat Ber-PAS - Tuhan Yesus Memberkati!

Berlangganan artikel JKI Blessing Family Banjarmasin

Masukan alamat email anda: